Selasa, 22 Februari 2011

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


Pada dasarnya manusia tak bisa lepas dari budaya yang membentuknya menjadi individu yang memiliki intelektual dan kekhasan sifat yang berbeda yang diadaptasi dari kebudayaan yang ada dimana dia hidup.
Hakekat manusia pada dasarnya adalah Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya disekitar terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial. Manusia juga memiliki insting untuk bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual yang terbentuk melalui budaya dan adat sosial. Manusia juga adalah Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
Bangsa timur adalah bangsa yang beragam akan budaya tak hanya tunggal tapi bangsa timur kaya akan budaya eksostis yang mengagumkan. Tetapi kebudayaan tak melulu terdapat sisi positif, seperti kebanyakan hal kebudayaan juga memiliki sisi negatif. Bangsa-bangsa di timur pada umumnya masih sangat menghormati kekayaan alam yang mereka punya. Mereka juga masih menjaga apa yang telah ditinggalkan oleh nenek moyang mereka, contohnya saja seperti adat istiadat dan agama. Contohnya saja di Jepang terdapat upacara seremoni minum teh yang dinamakan CHANOYU yang pada mulanya upacara ini berasal dari Cina yang masuk ke Jepang pada zaman Nara kemudian di kembangkan di Jepang pada abad ke- 16 berdasarkan kebiasaan ajaran Zen yang mengajarkan ketenteraman, ketenangan, keteraturan dan rasa estetika yang tinggi.

            Begitupun dengan Bangsa Indonesia yang terkenal dengan masyarakatnya yang ramah tamah dan tidak sombong. Orang-orang di Indonesia mempunyai sikap toleransi dan rasa tolong menolong yang tinggi. Ketika saat saudara-saudara mereka sedang tertimpa musibah mereka langsung siap dan tanggap membantu tanpa memandang dari suku mana dia berasal atau dari ras apa dia berasal. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sangat banyak pulau dan begitu pun dengan budaya yang menjadikan dan membentuk karakter individu-individu di wilayah atau di pulau masing-masing. Indonesia kaya akan pulau dan karena itu pula Indonesia juga kaya akan budaya. Meskipun Indonesia terkenal dengan lima agama yang mayoritas dianut oleh masyarakatnya, tetapi masih banyak juga di daerah-daerah yang melakukakan ritual-ritual seperti apa yang diturunkan oleh nenek moyang mereka.

Bagan Psikososiogram


berikut sebagai penjelasan dari bagan diatas :
 * Untuk nomor 7 dan 6 merupakan daerah taksadar dan subsadar. Yaitu daerah yang memang ada pada diri manusia. Ketika manusia melakukan sesuatu tanpa adanya gerak sadar atau terjadi tanpa diperintah.
·     * Untuk nomor 5 dan nomor 4 merupakan daerah kesadaran yang tak dinyatakan dan kesadaran yang dinyatakan. Daerah kesadaran yang tak dinyatakan yaitu merupakan daerah dimana perasaan atau kesadaran terhadap sesuatu yang tidak diungkapkan. Jadi hanya diri sendiri yang mengetahui. Sedangkan dareh kesadaran yang dinyatakan merupakan kebalikan dari daerah nomor 5.
·     * Nomor 3 merupakan daerah lingkungan hubungan karib yaitu hubungan yang tercipta antar manusia maupun dengan benda dsb. Hubungan karib yaitu hubungan yang menjadikan manusia mempunyai tempat untuk mencurahkan apa yang ingin diceritakan.
·      * Nomor 2 merupakan daerah lingkungan hubungan berguna yaitu  Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari yaitu terjadinya hubungan yang menciptakan keuntungan bagi yang bersangkutan.
·     * Nomor 1 merupakan daerah lingkungan hubungan jauh yaitu berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal.
·      * Nomor 0 merupakan daerah dunia luar yaitu pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.


Kebudayaan
Banyak pendapat dari berbagai ahli mengenai defini si kebudayaan. Sebagai contohnya sebagai berikut :
Menurut Koentjaraningrat kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal dari bahasa sangsakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi budaya didefinisikan sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. Jadi, kebudayaan atau disingkat “budaya”,  menurut Koentjaraningrat merupakan “keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.”
Namun menurut Clifford Geertz, kebudayaan merupakan sistem mengenai konsepsi-konsepsi yang diwariskan dalam bentuk simbolik, yang dengan cara ini manusia dapat berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya terhadap kehidupan. Lebih sepesifik lagi, E. B Taylor, dalam bukunya “Primitive Cultures”, mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.”
Dari berbagai definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan atau budaya merupakan sebuah sistem yang membentuk kepribadian baik itu perilaku badan maupun pikiran. Dan hal ini berkaitan erat dengan adanya gerak dari masyarakat, dimana pergerakan yang dinamis dan dalam kurun waktu tertentu akan menghasilkan sebuah tatanan ataupun sistem tersendiri dalam kumpulan masyarakat.
Unsur Kebudayaan Universal
Tujuh Unsur-unsur kebudayaan universal meliputi :
1.      Bahasa
2.      Sistem Pengetahuan
3.      Organisasi Sosial
4.      Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
5.      Sistem Mata Pencaharian
6.      Sistem Religi
7.      Kesenian
Urutan unsur-unsur kebudayaan di atas menurut Koentjaraningrat didasarkan pada mudah atau susahnya suatu unsur kebudayaan mengalami perubahan. Artinya, unsur kebudayaan yang ada pada nomor urut pertama dianggap sebagai unsur kebudayaan universal yang paling sulit berubah, sedangkan urutan yang terakhir merupakan unsur kebudayaan yang paling mudah berubah.
Wujud Kebudayaan
J. J Honigmann membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan Koenjtaraningrat memperjelas dengan mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
1.      Wujud Ide (Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya)
Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.
2.      Wujud perilaku (Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat)
Wujud ini bersifat konkrit. Dapat dilihat maupun di abadikan melalui dokumentasi karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri.
3.      Wujud Artefak (Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia)
            Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya candi, bangunan, baju,kain komputer dll.

OPINI
            Manusia adalah individu yang tak bisa lepas dari budaya. Bahkan budaya yang membentuk manusia menjadi pribadi yang memiliki karakter sesuai lingkungan budayanya. Budaya merupakan gerbang pembentukan karakter suatu bangsa atau suatu kaum, menjadikan individu-individu yang memiliki karakter khusus mengikuti budaya yang membentuknya. Bukan hanya mengenai sifat yang terbentuk namun budaya mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan manusia. Termasuk bagaimana individu memandang cara bertahan hidup, juga bagaimana suatu kelompok menemukan caranya sediri untuk  mendapatkan mata pencaharian. Manusia memiliki insting bertahan hidup dan juga insting untuk memenuhi  kebutuhan hidupnya, budaya telah menjadi peranan penting yang menjadikan suatu kaum memiliki caranya sendiri. Juga dalam hal religi atau keagamaan, banyak cara yang dilahirkan masing-masing budaya pada daerah-daerah untuk memenuhi kebutuhan keagamaan, memperingati hari-hari yang dianggap penting juga tentang bagaimana suatu kaum memiliki cara yang berbeda-beda untuk menentukan bagaimana jalan hidupnya berdasarkan budaya yang membentuknya.

SUMBER

Nama : Fuji Ihsani
Kelas  : 1IA09
NPM   : 52410897

0 komentar:

Posting Komentar